Suku Suku di Minangkabau bagian III

8) Suku Jambak

Suku Jambak adalah salah suku di Minangkabau yang bernaung di bawah Lareh Bodi Caniago. Persebaran dan Pemekaran Di nagari Malalo, Batipuh Selatan (Tanah Datar), suku Jambak mengalami pertumbuhan populasi yang pesat yang mengakibatkan mereka harus memekarkan diri menjadi beberapa pecahan suku yaitu:
 
suku Muaro Basa, suku nyiur, suku makaciak, suku pauh. suku simawang (diambil dari nama nagari tetangga), suku talapuang, suku melayu (nama ini diambilkan dari nama suku melayu yang sudah ada). Sehingga bisa disebut sebagai suku melayu jambak., suku jambak. suku pisang (nama suku ini juga sudah ada di daerah lain sehingga disebut saja sebagai suku pisang jambak). suku sapuluh, suku baringin.
 
Sekutu yang paling populer dari suku Jambak adalah Suku Kutianyie. Selain itu juga berkerabat dengan Suku Bodi dan Suku Caniago. 
 
Gelar datuak untuk suku ini biasanya : Datuk Nan Baruso, Datuk Rajo Bandaro, Datuk Rajo Basa. Datuk Panduko, Datuk Panduko Tuan, Datuk Tumenggung. Datuk Rangkayo Basa atau Datuk Rangkayo Nan Basa, Datuk Nagari Labiah. Datuk Pangulu Basa, Datuk Tan Ameh, Datuk Rajo Perak
Datuk Rajo Mantari, Datuk Kayo, Tokoh yang berasal dari Suku Jambak.

9) Suku Kampai

Suku Kampai adalah sebuah suku yang terdapat dalam kelompok etnis Minangkabau. Persebaran Suku ini banyak terdapat di Solok Selatan, Solok, Pesisir Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Tanah Datar dan beberapa nagari lainnya di Minangkabau baik di darek maupun rantau.
 
Suku ini berkerabat dengan Suku Panai, Suku Malayu, Suku Mandailiang dan beberapa suku lainnya.
Penghulu Adat : Dt. Rajo Malikan Nan Gomuak, Dt. Marajo Cindo Nan Kuniang, 

10) Suku Malayu

Suku Malayu atau Suku Melayu (Minang) adalah salah satu suku (klan) yang tergolong banyak populasinya dalam kelompok suku Minangkabau. Suku Malayu sudah semenjak lama diakui sebagai bagian dari suku bangsa Minangkabau itu sendiri. Mereka menganut adat Minangkabau yang matrilineal, mempunyai pemuka-pemuka adat atau penghulu yang disebut Datuk dan hidup bersuku-suku menurut garis ibu. 
 
Kalau mereka ditanya, mereka tentu akan menjawab bahwa mereka adalah orang Minang atau orang Padang, bukan orang Melayu di luar Minang seperti Melayu Riau, Melayu Jambi, Melayu Bengkulu, Melayu Palembang, Melayu Malaysia dan Melayu-melayu lainnya. Suku Malayu umumnya menganut adat Lareh Koto Piliang namun ada pula yang memadukan kedua sistem adat di Minangkabau yaitu Lareh Koto Piliang dan Lareh Bodi Caniago tergantung di nagari mana mereka tinggal.
 
Melayu sudah menjadi klan atau marga tersendiri di Minangkabau mengamalkan adat matrilineal. Orang sesuku tidak boleh saling mengawini kecuali di zaman sekarang sudah dibolehkan menikahi orang sesuku dengan syarat berbeda datuk dan nagari atau desa.
 
Tak jarang orang Minang menuliskan suku ini dengan Suku Melayuyang sebenarnya menimbulkan kerancuan dengan istilah Suku Melayu yang merupakan suku di luar suku Minangkabau. Padahal harusnya ditulis Suku Malayu mengikuti dialek Minangkabau yang tak mengenal suku kata awal mengandung huruf e atau e pepet..

Asal-usul Suku Malayu

Besar kemungkinan Suku Malayu di Minangkabau awalnya berasal dari Melayu luar wilayah Minangkabau yang datang ke wilayah Minangkabau bersamaan dengan pemindahan pemerintahan Kerajaan Malayu Darmasraya ke pedalaman Minangkabau di Pagaruyung dan menerima pengakuan sebagai orang Minang sehingga mereka bersuku sebagaimana suku-suku di Minangkabau. Dipercaya Suku Malayu dibawa dan didorong oleh Adityawarman untuk menyebar ke seluruh wilayah Minangkabau bersama suku Minang lainnya.
 
Pendapat lain menyatakan bahwa malah sebaliknya suku Melayu Minangkabau inilah yang merupakan nenek moyang Suku Minangkabau. Kalau dilihat dari sejarah, Minangkabau tidak pernah disebut dalam sejarah Sumatera kuno kecuali nama MoloyouMelayu. Dan memang wilayah adat Minangkabau terletak berdekatan dengan wilayah pusat Kerajaan Melayu, yaitu di hulu Batang Hari, Jambi.yang tak lain adalah
 
Dalam perjalanan sejarah, banyak orang Minangkabau yang merantau ke berbagai wilayah luar Minangkabau dimana sebagian wilayah itu adalah wilayah Melayu. Dan karena prinsip orang Minang "Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung", para perantau Minang ini banyak yang kemudian melebur kedalam adat suku setempat yang ditandai dengan hilangnya perhatian mereka pada asal usul suku (klan atau marga) mereka sewaktu di Minangkabau dan tak jarang orang Minang menjadi Melayu.

Suku Malayu sebagai suku Raja

Di beberapa nagari di Minangkabau, suku Malayu merupakan suku keluarga raja misalnya di Solok Selatan, Lunang dan IndropuroPesisir Selatan), Ampek Angkek (Agam), nagari Air Bangis (Pasaman) dan beberapa nagari lain. Di Solok Selatan, suku Malayu merupakan suku dari Yang Dipertuan Sultan Besar Raja Disembah atau Raja Alam.  Di kerajaan Darmasraya, diduga kuat bahwa keluarga kerajaan juga bersuku Malayu dan tentu saja keluarga kerajaan Pagaruyung juga bersuku yang sama yaitu Suku Malayu.

Suku Malayu sebagai Suku Asal Suku Minangkabau

Dikutip dari Buku Sejarah Kebudayaan Minangkabau bahwa suku-suku yang ada dalam kelompok suku Minangkabau merupakan pemekaran dari suku Malayu. Berikut uraiannya: Suku Melayu terpecah menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok mengalami pemekaran menjadi beberapa pecahan suku sebagai berikut:
Melayu nan IV Paruik (Kaum Kerajaan) : Suku Malayu. Suku Kampai. Suku Bendang (Suku Salayan)
Suku Lubuk Batang. 
 
Melayu nan V Kampung (Kaum Datuk Nan Sakelap Dunia, Lareh Nan Panjang). Suku Kutianyie
Suku Pitopang. Suku Banuhampu (Suku Bariang). Suku Jambak. Suku Salo.
 
Melayu nan VI Ninik (Kaum Datuk Perpatih Nan Sebatang, Lareh Bodi Caniago). Suku Bodi. Suku Singkuang (Suku Sumpadang). Suku Sungai Napa (Sinapa). Suku Mandailiang. Suku Caniago. Suku Mandaliko. Suku Balaimansiang (Suku Mansiang). Suku Panyalai. Suku Sumagek. Suku Sipanjang (Supanjang)
 
Melayu Nan IX Induak (Kaum Datuk Ketumanggungan, Lareh Koto Piliang): Suku Koto (Andomo Koto). Suku Piliang. Suku Guci (suku Dalimo). Suku Payobada (suku Dalimo). Suku Tanjung. Suku Simabur. Suku Sikumbang. Suku Sipisang (Pisang). Suku Pagacancang. 
 
Di beberapa daerah di Minangkabau (luhak dan rantau), Suku Melayu disebut sebagai suku raja seperti di Air Bangis, Lunang, Inderapura, Sungai Pagu dan Ampek Angkek (Agam). Di beberapa daerah, Suku Melayu juga banyak terjadi pemekaran suku menjadi beberapa pecahan misalnya Suku Melayu Gadang, Suku Melayu Panai, Suku Melayu Ganting, Suku Melayu Durian, Suku Melayu Guci dan seterusnya.
 
Suku Melayu menyebar hampir ke seluruh wilayah Minangkabau baik luhak (darek) maupun rantau. Di Sungai Pagu (Muara Labuh, Sangir dan sekitarnya), raja alam dipegang oleh Suku Melayu dengan gelar Yang Dipertuan Raja Disembah. Di Lunang, penduduknya juga mayoritas bersuku Melayu dengan banyak pecahannya. Di Tanah Datar dan Pasaman, suku Mandailiang juga merupakan bagian dari Suku Melayu. Begitu pula di Cupak, Solok, Suku Malayu juga dominan.
 
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan populasi warga suku Malayu, pemekaran suku menjadi hal yang tak dapat dihindari. Telah terjadi pemekaran suku Malayu menjadi beberapa pecahan suku di berbagai nagari di Minangkabau, antara lain:
  1. Malayu Panai
  2. Malayu Gadang
  3. Malayu Gadang Ranatu Kataka (Lunang)
  4. Malayu Gadang Kumbuang (Lunang)
  5. Malayu Gantiang
  6. Malayu Ampek Niniak (Empat Nenek) (Solok Selatan}
  7. Malayu Ampek Paruik (Empat Perut) (Solok Selatan)
  8. Malayu Bariang Ampek Paruik (Solok Selatan)
  9. Malayu Koto Kaciak Ampek Paruik (Solok Selatan)
  10. Malayu Durian (Malayu Rajo)
  11. Malayu Kecik (Kecil) (Lunang)
  12. Malayu Durian Limo Ruang (Solok Selatan)
  13. Malayu Badarah Putiah,
  14. Malayu Baduak,
  15. Malayu Balai,
  16. Malayu Baruah,
  17. Malayu Bendang,
  18. Malayu Bongsu,
  19. Malayu Bosa,
  20. Malayu Bungo,
  21. Malayu Cikarau,
  22. Malayu Gandang Perak,
  23. Malayu Kumbuak Candi,
  24. Malayu Kumbuak Harum,
  25. Malayu Lampai,
  26. Malayu Lua,
  27. Malayu Panjang,
  28. Malayu Patar,
  29. Malayu Siat,
  30. Malayu Talang,
  31. Malayu Tobo,
  32. Malayu Tongah (Tangah)
Gelar Datuk Suku Malayu : Datuk Kayo. Datuk Kulilingi. Datuk Maruhun Tinggi. Datuk Bagindo Basa. Datuk Basa. Datuk Basa Batuah. Datuk Rajo Mole. Datuk Sari Mole. Datuk Bandaro Hitam. Datuk Rajo Dilie. Datuk Topo. Datuk Tuo. Datuk Bagindo. Datuk Rajo Nan Godang

11) Suku Bendang

Suku Bendang adalah salah satu suku (marga) yang termasuk kedalam kelompok suku Minangkabau. kata ˜bendang"  berasal dari kata benderang yang artinya terang misalnya terdapat pada idiom suluh bendang (pelita terang).
 
Suku Bendang banyak terdapat di nagari Gantung Ciri, Sibarambang, dan Lolo (Solok) dan Sungai Tarab (Tanah Datar). Selain itu suku Malayu Bendang banyak terdapat di Bayang, Pesisir Selatan.
 
Suku Bendang mengalami pemekaran menjadi beberapa suku yaitu: suku Bendang Ateh Bukik. suku Bendang Rumah Baru. suku Bendang Salek. suku Kampai Bendang (di Solok Selatan). suku Malayu Bendang (di Bayang). Kerabat paling dekat dengan suku Bendang adalah suku Malayu, suku Panai, suku Kampai dan beberapa suku lainnya.

Suka Artikel Ini? Tetap dapatkan Informasi dengan Berlanggana via email

Comments

You must be logged in to post a comment.

Artikel Terkait
About Author

Dulunya ditulis di anakminang.com