Mengenai apa saja jenis saham. Dimana saham biasanya dibedakan atau digolongkan menjadi 2 (dua) jenis, yakni :
Saham biasa merupakan bahasa Indonesia dari ordinary share (common stock), yaitu saham dengan status kepemilikan perusahaan residual. Karena statusnya tersebut, saham biasa memiliki beberapa ciri utama seperti :
- pemegang saham menanggung seluruh resiko kerugian
- pemegang saham mendapatkan manfaat terbesar ketika perusahaan mengalami sukses
- pemegang tidak mendapatkan jaminan berupa pembagian dividen maupun hasil penjualan aset
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen adalah jenis saham yang penerbitannya dikarenakan kontrak kepada holder sehingga pemegangnya mendapat berbagai keuntungan seperti salah satu contoh yakni pembagian saham. Biasanya penjualan saham preferen disertai dengan fitur maupun ciri seperti contoh berikut.
- pembagian dividen
- pembagian aset ketika terjadi likuidasi perusahaan
- dapat diubah menjadi saham biasa (convertible)
- dapat ditarik oleh perusahaan (callable)
- dapat dijual kembali ke perusahaan penerbit (redeemable)
- dividen saham bersifat kumulatif
- pemegangnya memiliki kemungkinan mendapat dividen tambahan (partisipatif)
Jenis Penjualan Saham
Setelah mengetahui gambaran mengenai jenis saham, selanjutnya silakan dipahami bahasan seputar jenis penjualan saham. Dimana berdasarkan proses penjualannya, penjualan saham terbagi menjadi setidaknya 4 (empat) jenis, yakni :
Penjualan Saham Tunai
Sesuai namanya, penjualan saham tunai adalah proses menjual saham sehingga pihak perusahaan mendapatkan uang tunai. Karena dalam penjualan saham terdapat harga jual (HJ) dan juga terkadang telah ditentukan nilai nominal (NN), maka penjualan saham secara tunai terbagi menjadi 3 (tiga) kondisi yaitu :
- kondisi HJ = NN
- kondisi HJ > NN : menyebabkan munculnya agio saham
- kondisi HJ < NN : menyebabkan munculnya disagio saham
Penjualan Saham Non Tunai
Penjualan saham non tunai tentunya membuat perusahaan tak mendapatkan uang tapi hasil penjualan berupa aktiva lain. Aktiva hasil penjualan saham non tunai dapat memiliki wujud maupun tak berwujud. Penjualan saham non tunai sendiri memiliki istilah lain yakni penjualan saham non kas.
Penjualan Saham Lumpsum
Penjualan saham secara Lumpsum (Lump-sum) adalah ketika penjualan saham dilakukan dalam sebuah paket berisi beberapa jenis saham. Metode penjualan saham Lumpsum sendiri terbagi menjadi 2 (dua) metode, yaitu :
- Metode Incremental (perhitungan ketika harga pasar saham tak diketahui sepenuhnya)
- Metode Proporsional (perhitungan ketika harga pasar seluruh saham diketahui)
Penjualan Saham Pesanan
Terakhir adalah penjualan saham berdasarkan pesanan, yaitu berupa kondisi penerbitan saham oleh perusahaan baru dilaksanakan apabila pemegang saham telah melunasi seluruh pembayarannya. Umumnya terdapat jangka waktu tertentu dari saat terjadinya perjanjian penjualan saham hingga pelunasan.
You must be logged in to post a comment.