Amon tersinggung langsung berkirim pesan ke Presiden Jokowi." Pesan yang berisi kekecewaan kami terhadap Menteri Sosial( Risma),

Duduk Masalah Bupati Alor Marah pada Mensos Risma sampai Berkirim Pesan ke Presiden Jokowi.

Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur( NTT) Amon Djobo, mengaku kecewa serta marah terhadap Menteri Sosial Tri Rismaharini. Kekecewaan Amon tersebut timbul sehabis dirinya menjajaki rapat virtual yang diselenggarakan antara Presiden Jokowi, Menteri Sosial, Gubernur NTT serta segala bupati dan wali kota se- NTT, pada dini April 2021 kemudian. Dalam rapat virtual itu, Risma mengantarkan laporan ke Presiden Jokowi bila dorongan sosial buat masyarakat Alor, disalurkan lewat Pimpinan DPRD Alor, bukan melalui pemerintah wilayah.

Usai rapat, Amon yang tersinggung langsung berkirim pesan ke Presiden Jokowi." Pesan yang berisi kekecewaan kami terhadap Menteri Sosial( Risma), telah kami kirim per bertepatan pada 6 April 2021 kemudian," kata Amon pada Selasa( 2/ 6/ 2021) malam.

Bagi Amon, bila pesan itu tidak dikirim, Presiden Jokowi hendak menyangka pemerintah wilayah Alor tidak bekerja.

" Intinya kita telah bersurat ke Presiden soal ia( Risma) memiliki tingkah laku," tegas Amon. Amon juga mengaku, Presiden Jokowi telah membaca pesan yang dikirim oleh pemerintah wilayah Alor. Amon menuturkan, dorongan yang diberikan oleh Departemen Sosial tersebut ialah dorongan kemanusiaan bukan dorongan partai politik, sehingga sepatutnya disalurkan lewat pemda.

" Bukan cuma aku yang tersinggung tetapiĀ  gubernur NTT. Suratnya telah kita kirim ke presiden jadi tidak terdapat permasalahan," kata Amon.

Sehabis rapat virtual tersebut, 2 pegawai Kemensos berjumpa dengan Bupati Amon. Amon yang marah kala itu, mengusir 2 staf Risma tersebut.

Amon pula mengecam hendak melemparkan sofa ke staf Kemensos di hadapannya. Bupati jengkel serta menuding, pihak Departemen Sosial tidak menghargai pemerintah wilayah Alor.

Amarah Bupati Amon tersebut terekam dalam video berdurasi 3 menit 9 detik serta tersebar di media sosial. Dikonfirmasi terpisah, Menteri Sosial Tri Rismaharini berkata dorongan yang diurus oleh DPRD Alor bukan dorongan PKH, namun dorongan musibah banjir bandang serta siklon tropis Seroja di NTT.

" Ta jelaskan ya, jadi sesungguhnya itu dorongan bukan PKH, tetapi dorongan buat musibah," kata Risma dikala ditemui di Gedung Indonesia Menggugat,

Jalur Viaduct, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu( 2/ 6/ 2021). Ia menerangkan dikala hendak mengirimkan dorongan dirinya hadapi hambatan, semacam cuaca sampai jaringan.

" Aku mengirim benda dikala itu dari Jakarta jauh, kita kepengin kilat, jadi kita kirim dari Surabaya, sebab jika dari Surabaya angkutan itu free. Tetapi kita tidak bisa masuk ke pulau itu( Alor). Aku mendatangi gimana keadaan di situ, sebab nyaris segala NTT kena, aku mendatangi kepala dinas, staf aku, enggak terdapat yang dapat sebab memang dikala itu jaringan terputus," kata Risma.

Suka Artikel Ini? Tetap dapatkan Informasi dengan Berlanggana via email

Comments

You must be logged in to post a comment.

About Author

menyenangi berita nasional dan internasional, yang mana berita membuat pengetahuan kita bertambah sekaligus wawasan