Apa kalian pernah berpikir aneh, kenapa sih kita itu suka ciuman?
Atau bisa juga bertanya kenapa sih tanpa ciuman kita tidak saling menempelkan hidung atau nempelin jidat saja? Sekilas pertanyaan itu tidak penting-penting banget. Akan tetapi kenapa jawaban singkat yang muncul adalah justru sebenarnya kita belum benar-benar tau apa sebenarnya alasan konklusif, final atau jawaban pasti, kenapa kita berciuman?
Mungkin terdapat satu teori terkait kenapa kita suka ciuman. Teori tersebut bilang bahwa itu semua berakar dimana saat ketika kita masih bayi dahulu dan saat kita ngga bisa nguyah makanan karena belum punya gigi. Mungkin kita teringat saat jaman dahulu juga ternyata belum ada yang namanya bubur bayi lalu kemudian Ibu kita lah yang justru menguyah makanan itu dan memasukkan makanan tersebut ke mulut kita dengan cara seperti ciuman.
Tetapi ada juga ilmuwan yang berpendapat bahwa ciuman adalah perilaku yang kita pelajari alias bukan insting dari kita lahir, contohnya gara-gara 99% dari nonton film Hollywood yang punya adegan ciuman kemudian kita jadi pengen nyoba ikutan. Akan tetapi apapun alasannya manusia sudah melakukan ritual ciuman ini sejak dari 3500 tahun yang lalu dan dari budaya masyarakat di seluruh dunia melakukan ciuman, dan itu bukan berarti kita harus mencium orang secara sembarangan, selain itu karena ciuman juga dapat menjadi media penyaluran penyakit menular seperti misalnya penyakit Herpes. Tetapi jika ciuman dilakukan dengan orang yang benar maka ciuman dapat meningkatkan hormon Endorfin dan Norepinefrin kita, yang membuat efek seakan kita seperti habis olahraga yang baik untuk jantung kita. Selain itu ciuman terbukti juga dapat menurunkan tingkat stress dan jumlah kolesterol kita secara keseluruhan.
Jadi kesimpulannya apakah kita perlu mengganti ciuman dengan menempelkan jidat saja itu terserah anda saja sih.
You must be logged in to post a comment.