Menulis artikel bukan sekadar menuangkan ide ke dalam tulisan. Artikel yang baik dan layak tayang di media daring harus memenuhi berbagai aspek, seperti struktur yang jelas, bahasa yang sesuai kaidah, serta relevansi dengan pembaca. Banyak penulis pemula merasa kesulitan karena tulisannya sering ditolak atau tidak lolos kurasi.
Oleh sebab itu, memahami cara menulis artikel yang menarik dan sesuai standar media sangatlah penting. Berikut ini adalah tutorial menulis artikel agar lebih mudah dipublikasikan.
1. Menentukan Topik yang Relevan dan Aktual
Topik adalah fondasi utama dalam artikel. Pilihlah tema yang:
- Sedang tren di masyarakat (misalnya: isu viral, tips produktivitas, kesehatan mental).
- Sesuai minat pembaca platform tujuan (lifestyle, opini, tutorial, hiburan).
- Unik dan segar: Hindari menyalin topik yang sudah terlalu banyak dibahas tanpa sudut pandang baru.
Tips: Gunakan Google Trends atau Twitter trending untuk mencari ide topik populer.
2. Gunakan Struktur Artikel yang Sistematis
Artikel yang terstruktur memudahkan editor menilai kualitas isi. Gunakan susunan berikut:
- Judul Menarik dan Informatif
Gunakan kata kerja aktif dan buat pembaca penasaran. Contoh: "Cara Cepat Menulis Artikel yang Langsung Tayang."
- Ringkasan (Optional)
Beberapa media menyukai ringkasan pendek sebelum isi utama.
- Pendahuluan
Jelaskan latar belakang masalah dan alasan pentingnya pembahasan.
- Isi/Pembahasan
Gunakan subjudul (H2 atau H3) untuk membagi poin penting secara rapi.
- Penutup/Kesimpulan
Berikan rangkuman atau ajakan reflektif di akhir.
3. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sesuai KBBI
Editor sangat menghargai penulis yang:
- Menulis tanpa kesalahan ejaan.
- Menghindari bahasa gaul atau singkatan tidak baku.
- Menggunakan bahasa Indonesia formal, tetapi tetap komunikatif.
Tips: Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring) dan PUEBI sebagai referensi utama.
4. Hindari Plagiarisme, Jadilah Orisinal
Plagiarisme adalah pelanggaran serius yang membuat artikel otomatis ditolak. Solusi agar tulisan tetap orisinal:
- Gunakan sudut pandang pribadi atau pengalaman nyata.
- Parafrase jika mengutip informasi umum, dan sebutkan sumber jika perluGunakan tools seperti Plagiarism Detector atau Quetext untuk memeriksa duplikasi sebelum dikirim.
5. Sesuaikan Gaya Tulisan dengan Media Tujuan
Setiap media memiliki gaya editorial yang berbeda. Sebelum mengirim, baca beberapa artikel dari platform tersebut, lalu perhatikan:
- Gaya bahasa (formal atau santai)
- Panjang artikel (500–1.000 kata atau lebih)
- Jenis konten (opini, tutorial, cerita inspiratif, dsb.)
Contoh:
- IDN Times menyukai artikel ringan dan to the point.
- Mojok.co suka opini reflektif dengan sentuhan humor.
- Basabasi.co menyukai tulisan bernuansa sastra dan kontemplatif.
6. Gunakan Judul dan Gambar Pendukung yang Menarik
Judul adalah pintu masuk utama. Gunakan rumus:
Angka + Kata Aksi + Topik + Janji Nilai
Contoh: “5 Langkah Cepat Menulis Artikel yang Bisa Tayang di IDN Times”
Jika platform mendukung gambar, gunakan gambar bebas hak cipta dari Unsplash atau Pexels.
7. Periksa Kembali Sebelum Mengirim
Lakukan pengecekan menyeluruh:
- Ejaan dan tanda baca
- Koherensi antarparagraf
- Fakta dan data (jika ada)
- Kejelasan kesimpulan
Gunakan Grammarly (untuk bahasa Inggris) atau Typoonline (untuk bahasa Indonesia) jika perlu.
Menulis artikel yang mudah diterima media daring bukan hal mustahil, asalkan mengikuti langkah-langkah yang tepat. Kuncinya adalah memahami audiens, menjaga kualitas tulisan, dan taat pada pedoman media tujuan. Dengan konsistensi dan kesabaran, peluang untuk menjadi kontributor aktif di berbagai platform akan terbuka lebar.
Jangan ragu untuk terus mencoba, meskipun tulisan pertama belum berhasil. Ingat, setiap penulis hebat pun pernah mengalami penolakan. Terus menulis, terus belajar, dan terus berbagi melalui karya tulis yang berkualitas.

You must be logged in to post a comment.