Pendekatan Kontekstual ( CTL ) adalah merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Hakikat Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Kontekstual CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata, utama pembelajaran dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni : kostruktivisme (constructivism), bertanya (ques community) , menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), penilaian sebenarnya (authentic assesment).
Tujuh Komponen CTL
Konstruktivisme (constructivism)
Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong – konyong. Dalam pandangan konstruktivis “strategi memperoleh” lebih utamakan dibandingkan seberapa
banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.
Menemukan (Inquiry)
Siklus inkuiri : observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hipotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conlussion).
Kata kunci dari strategi inkuiri adalah siswa menemukan sendiri.
Bertanya (questioning)
Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Pada semua aktifitas belajar, questioning dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa.
Masyarakat Belajar (learning community)
Dalam kelas CTL guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok–kelompok belajar atau anak belajar kelompok.
Pemodelan (modeling)
Dalam sebuah pembelajaran selalu ada model yang bisa ditiru. Guru memberi model tentang bagaimana cara belajar. Dalam CTL guru bukan satu – satunya model.
Refleksi (reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa ya g baru dipelajari atau
berpikir belakang tentang apa yang sudah kita lakukan dimasa lalu.
Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment)
Pembelajaran yang benar memang seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari (leaning how to learn) sesuatu, bukan diperolehnya sebanyak mungkin informasi diakhir periode pembelajaran. Kemajuan belajar dinilai dari proses bukan melalui hasil, dan dengan berbagai cara. Tes hanyalah salah satunya. Itulah hakekat penilaian sebenarnya.
You must be logged in to post a comment.